Skip to main content

Riding Sore: Komunitas Motor Generasi Millenial

Logo Komunitas Riding Sore
Serombongan dari anak muda, suka nongkrong bersama di tempat yang sama dengan kendaraan roda dua klasik miliknya, mereka sebut sebagai Riding Sore. Perkumpulan jiwa-jiwa muda yang memiliki hobi sama mengadu kecepatan di jalan, sertifikasi tidak mereka miliki sebagai pembalap ulung, namun bukan berarti arena balapan adalah tempat sulungnya. Prestasi demi prestasi telah mereka capai, mereka berlatih dengan kemampuan seadanya yang mereka miliki.

Bermodalkan pengalaman satu orang bertemu dengan orang baru kemudian bertemu kembali dengan yang baru, membuat rasa memiliki terhadap mesin bertenaga kuda semakin erat. Kumpulan dari Riding Sore ini bukan main. Sebut saja bermain-main ketika tidak memegang stir motor, di obrolan santai sore hari penuh tawa untuk melepas penat sesaat.


Rombongan anggota Riding Sore saat sedang touring

Akhir bulan Desember pada tahun 2016, menjadi permulaan Kelompok ini terbentuk. Sekumpulan motor skuter bermerk vespa, saling mengobrol satu sama lain. Obrolan hangat menjadikan mereka terus hidup dan larut dalam perbincangan yang disampaikan. Tidak heran berbincang-bincang bersama sahabat satu hobi dapat menyita waktu banyak berjam-jam.

Waktu menjadi lintasan komunikasi melaju kencang pergi menulusuri pertanyaan demi pertanyaan yang terlintas di setiap jalur. Dari tidak kenal menjadi kenal, dari tidak suka menjadi terbuka akan dirinya yang tertutup dalam benak mengenai sekumpulan pengendara motor. Dari sekumpulan tidak berarti, uapan dari obrolan yang terbang begitu saja seakan-akan tidak ada artinya menjadikan semangat ternilai untuk berpacu menulis segala bentuk perkataan menjadi penyataan. Impian yang harus terwujud demi mewadahi sekumpulan jiwa berpadu satu tujuan.

Riding Sore mulai terjun ke arena balapan di tahun 2017, masuk ke kelas komunitas. Permulaan ini tidak dapat berjalan dengan instan, perlu proses rumit untuk mencapai sebuah pengakuan. Karir terus berlanjut hingga tahun 2018 pada awal bulan, mencoba masuk ke kelas professional di kelas 220cc FFA dan bernyukur mendapat podium pertama.

Salah satu anggota Riding Sore saat mengikuti turnamen
Bentuk penghargaan didapat satu demi satu hingga terkumpul, mungkin tidak seberapa tapi prestasi ini membuat mereka semangat untuk terus berpacu di sirkuit balapan. Satu, dua, tiga piagam didapat, empat, lima, enam pengakuaan diangkat. Juara 1 & 2 di city rally menjadi kebanggan mereka. Kaget bukan main, tapi itulah memang proses yang tidak berkhianat pada hasil. Semangatnya untuk terus mencoba balapan tidak patah sampai sana saja, “Selama hal tersebut positif, kami akan terus berlanjut. Membangun kreatifitas agar dapat lebih serius ketika telah beralih menjadi profesi.” jelas dari Pendiri Riding Sore.


David Germando adalah seorang pendiri dari komunitas Riding Sore. Setelah balapan, jalan-jalan sekedar mengusir rasa jenuhpun pernah diadakan ke batu karas juga ranca buaya. Mencari ketenangan dari kehidupan masing-masing diakhiri dengan tertawa bersama. Membantu dalam bentuk donasi kepada warga yang dihadapkan musibah jauh disana masuk kedalam agenda kegiatannya juga. Dalam benak mereka tidak ada artinya bila kesenangan yang mereka rasakan tidak dibagikan kepada semua orang. Membantu menguatkan ikatan persaudaraan dalam sebangsa perlu ditanami dalam diri masing-masing, guna terbangun rasa kekeluargaan yang kental dimana-mana.

David Germando, founder Riding Sore
Untuk mengetahui secara lebih lengkap mengenai komunitas Riding Sore ini, silahkan tonton video di bawah ini!



Comments

Popular posts from this blog

Anak Indigo: Keajaiban Unik yang Menegangkan

Sumber: Google Hallo Sob!!! Kali ini saya ingin membahas tentang indigo nih. Teman-teman semua mungkin sudah tidak asing dengan kata-kata “indigo”. Gejala indigo seringkali dihubungkan dengan kemampuan seseorang yang bisa melakukan perjalanan menembus dimensi waktu dan ruang. Seseorang yang memiliki kemampuan indigo dapat melihat serta berkomunikasi dengan mahluk-mahluk dari dimensi lainnya. Menjadi seseorang yang dikaruniai kemampuan indigo memang tidaklah mudah, dan siapapun dapat terlahir dalam kondisi indigo ini. Bagi sejumlah orang, kondisi indigo ini tentunya menjadi sebuah kesan dan ternyata bisa memberi dampak positif bagi mereka yang memilikinya, namun tentunya harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin atau tidak menyalahgunakan kemampuan tersebut. Saya mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai seorang yang memiliki kemampuan indigo. Beliau adalah Bayu Alamsyah. Berikut adalah hasil wawancara singkat saya dengan Bayu Alamsyah. Proses Wawancara Kapan a

Ilmu Komunikasi UPI : Jurusan Kece Idaman Anak Milenial!

Logo Himpunan Ilmu Komunikasi UPI Hallo Sob!!! Kali ini gua ingin membahas salah satu hal yang menarik nih, yaitu jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Tulisan ini sangat cocok buat kalian sobat-sobatku yang sedang bingung memilih jurusan buat kuliah nanti. Jadi, langsung aja kita mulai ya…. Check it out! ! Sekilas Tentang Ilmu Komunikasi Buat sobat-sobat yang akan mengikuti SNMPTN dan SBMPTN 2020, pasti saat ini sedang mencari tahu lebih dalam mengenai jurusan-jurusan kuliah yang akan dipilih nanti. Salah satu jurusan yang cukup diminati pada saat ini adalah jurusan Ilmu Komunikasi. Sarjana lulusan Ilmu Komunikasi, sangat dibutuhkan di berbagai macam bidang pekerjaan. Beberapa pekerjaannya seperti menjadi wartawan, Humas (PR) perusahaan, editor, sutradara, presenter, dosen, hingga menjadi pengusaha media lewat production house dan production media . Mungkin sobat-sobat semua sering mendengar stereotip tentang jurusan Ilmu Komunikasi di lua

Thank You For Smoking: Menjadi Pelobi yang Handal

Sumber: Google Melakukan lobbying pada dasarnya merupakan suatu usaha yang dijalankan untuk mempengaruhi pihak-pihak yang menjadi sasaran, agar dapat membuat sudut pandang yang positif mengenai suatu hal .  Tehnik lobbying merupakan suatu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang praktisi PR ( Public Relation ). Untuk menjadi seorang pelobi yang handal, kita harus mampu berargumen dengan mempersuasi dan meyakinkan pihak-pihak yang menjadi sasaran. Hal-hal yang berkaitan dengan lobbying , dapat kita lihat dalam sebuah film berjudul Thank You For Smoking.   Film besutan sutradara Jason Reitman ini mengisahkan tentang kehidupan Nick Naylor (Aaroon Eckhart), seorang wakil direktur Akademi Kajian Tembakau di Amerika Serikat yang juga merupakan seorang pelobi handal. Nick Naylor bekerja untuk sebuah perusahaan rokok, dimana dia harus menghadapi berbagai tudingan negatif masyarakat mengenai keberadaan industri rokok. Film ini dibuka dengan sebuah adegan talk show , yang membahas